Aplikasi Chatbot Berbahasa Indonesia Menggunakan Natural Language Processing (NLP) Sebagai Website Virtual Assistant pada Situs Perusah...
Aplikasi Chatbot Berbahasa Indonesia Menggunakan
Natural Language Processing (NLP)
Sebagai Website Virtual Assistant pada
Situs Perusahaan
Artificial Intelligence (AI) dewasa ini telah mampu
diimplementasikan pada banyak bidang keilmuan. Mulai dari penerapan yang sangat
kompleks pada bidang kedokteran contohnya, sampai pada bidang yang sangat sederhana
seperti sistem pendeteksi kerusakan pada sepeda motor. Penerapan AI terbukti
sangat membantu manusia dalam kehidupan sehari-hari. Sebut saja ada seorang
dokter bernama B. Dokter B adalah salah satu dokter yang menerapkan AI. Dia
telah memasang sistem pakar pada blog pribadinya dengan bantuan dari seorang
teman yang menguasai bidang AI. Sistem pakar itu mengadopsi pengetahuan yang
dimiliki oleh Dokter B dan diimplementasikan dengan model chatbot(robot chat).
Chatbot ini akan menjawab semua pertanyaan yang diberikan oleh user seperti ketika
kita chatting di jejaring sosial. Ada seseorang bernama A ingin
mengkonsultasikan permasalahan kesehatannya pada Dokter B namun dia tidak
memiliki banyak waktu untuk menemui sang dokter secara langsung. Yang dia
lakukan cukup membuka blog pribadi Dokter B dan menyampaikan permasalahannya ke
chatbot tadi. Chatbot akan memberikan jawaban sesuai dengan apa yang diajarkan
oleh Dokter B. Dia akan memberikan saran kepada A dan menunjukkan apa yang
harus dilakukan.
Chatbot sebagai salah satu penerapan AI berupa Pengolahan
Bahasa Alami atau Natural Language Processing (NLP) telah menggantikan tugas
manusia di negara-negara maju. Chatbot tidak hanya digunakan sebagai pengganti
pakar seperti yang dicontohkan sebelumnya, tetapi juga digunakan untuk
kepentingan-kepentingan sederhana seperti hiburan. Bahkan sebagian orang
menganggap chatting dengan bot lebih menyenangkan dari pada chatting dengan
manusia. Bot akan merespon dengan cepat chat dari user. Meskipun sering tidak nyambung, justru malah akan membuat user
terpingkal-pingkal dengan jawabannya. Tentu saja ini tergantung dari tingkat
pengetahuan chatbot yang dibangun.
Di Indonesia, implementasi chatbot masih sangat
minim. Salah satu contoh chatbot buatan dalam negeri adalah begobet yang
dikembangkan oleh ardwort. Begobet diklaim sebagai chatbot pertama Indonesia
yang berjalan pada jejaring sosial Twitter. Implementasi pada situs-situs resmi
juga dirasakan masih kurang. Belum ada yang serius menggarap wilayah ini.
Padahal kalau diimplementasikan dengan sungguh-sungguh akan sangat membantu
pengunjung situs dan akan menaikkan citra baik situs dalam melayani pengunjung.
Chatbot bisa menggantikan fungsi Frequently Asked Question (FAQ) pada website. Komunikasi
antara perusahaan dengan pengunjung cukup diwakili oleh chatbot. Dengan
demikian komunikasi yang terjadi akan sangat komunikatif. Ketika pengunjung
ingin mengetahui sesuatu terkait perusahaan, chatbot akan memberikan jawaban
yang sesuai berdasarkan yang dia ketahui.
Dari pemaparan di atas, kita mengetahui bahwa implementasi
chatbot pada website akan sangat membantu komunikasi antara perusahaan dengan
pengunjung. Perlu adanya seseorang atau perusahaan yang memulainya. Oleh karena
itu, peneliti termotivasi untuk melaksanakan penelitian terkait implementasi
chatbot ini pada situs perusahaan. Tentunya yang menggunakan Bahasa Indonesia.